Mikroba yang hidup dan berkembang dalam tubuh inang tanpa menimbulkan penyakit disebut mikroba flora normal. Faktor-faktor yang menyebabkan kehadiran mikroba flora normal, adalah pH, suhu, potensial redoks, oksigen, air, nutrien, dan lain-lain. Distribusi mikroba flora normal, yaitu kulit, ketiak, dan sela-sela jari kaki, sedang jenis mikrobanya, antara lain: Staphylococcus epidermidis, Microccous luteus, Enterobacter, Klebsiella, E. coli, dan lain-lain.
Dalam organ/jaringan bagian dalam individu sehat seperti: darah, otak, otot, dll. adalah steril (bebas dari mikroorganisme) . Akan tetapi jaringan permukaan seperti kulit dan membrane mukosa dapat ditemukan kolonisasi organisme bebagai spesies dan mereka hidup sebagai flora normal, yang terdiri dari eukaryotic fungi dan protista, termasuk juga bakteri
Table :. Bacteria yang secara umum ditemukan pada permukaan tubuh manusia
BACTERIUM
Skin Conjunctiva Nose Pharynx Mouth Lower GI Ant. urethra Vagina
Staphylococcus epidermidis (1) ++ + ++ ++ ++ + ++ ++
Staphylococcus aureus* (2) + +/- + + + ++ +/- +
Streptococcus mitis + ++ +/- + +
Streptococcus salivarius ++ ++
Streptococcus mutans* (3) + ++
Enterococcus faecalis* (4) +/- + ++ + +
Streptococcus pneumoniae* (5) +/- +/- + + +/-
Streptococcus pyogenes* (6) +/- +/- + + +/- +/-
Neisseria sp. (7) + + ++ + + +
Neisseria meningitidis* (8) + ++ + +
Enterobacteriaceae*(Escherichia coli) (9) +/- +/- +/- + ++ + +
Proteus sp. +/- + + + + + +
Pseudomonas aeruginosa* (10) +/- +/- + +/-
Haemophilus influenzae* (11) +/- + + +
Bacteroides sp.* ++ + +/-
Bifidobacterium bifidum (12) ++
Lactobacillus sp. (13) + ++ ++ ++
Clostridium sp.* (14) +/- ++
Clostridium tetani (15) +/-
Corynebacteria (16) ++ + ++ + + + + +
Mycobacteria + +/- +/- + +
Actinomycetes + +
Spirochetes + ++ ++
Mycoplasmas + + + +/- +
++ = mendekati 100 percent + = umumnya (about 25 percent) +/- = jarang (less than 5%) * = potensial pathogen
Micrococcus sp, pewarnaan Gram
Umumnya diisolasi dari membrane nasal dan kulit manusia
1. S. epidermidis
S. epidermidis. Scanning EM
S. epidermidis hidup sebagai flora normal.
S.aureus adalah potensial pathogen yang sering menyebabkan penyakit pada manusia.
(2) Beberapa normal flora juga ada yang pathogen atau opportunistic
S. aureus. Gram stain.
(3) Streptococcus mutans adalah bakteri utama penyebab terbentuknya plaque dan inisiasi dari caries gigi. 
Streptococcus mutans. Gram stain.
(4) Enterococcus faecalis atau Streptococcus faecalis. Adalah normal flora usus. Di Eropah bakteri ini digunakan sebagai indicator pencemaran air oleh tinja. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi nosokomial yang mana resisten terhadap antibiotika.
Vancomycin Resistant Enterococcus faecalis. Scanning E.M.
(5)Streptococcus pneumoniae terdapat pada saluran nafas bagian atas, dan apabila menginvasi saluran nafas bagian bawah dapat menyebabkan pneumonia. 95 persen kasus pneumonial bacterial disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae
Streptococcus pneumoniae. Direct fluorescent antibody stain.
(6)Streptococcus pyogenes Group A, Beta-hemolytic streptococci. Streptococci menyebabkan tonsillitis (strep throat), pneumonia, endocarditis. Beberapa penyakit karena streptococcal dapat menimbulkan demam rematik ( rheumatic fever ) atau nephritis yang dapat merusak jantung dan ginjal .
Streptococcus pyogenes. Gram stain.
(7) Neisseria and Gram-negative cocci sering dijumpai pada saluran nafas atas , khususnya pharynx. Neisseria meningitidis, penyebab utama bacterial meningitis.
Neisseria meningitidis. Gram stain.
(8) E. coli mempunyai tumah tetap dalam usus halus bersama bakteri enteric lainnya.termasuk Klebsiella, Enterobacter and Citrobacter. Beberapa strain dari E. coli adalah pathogens yang menyebabkan infeksi usus, infeksi saluran kencing dan meningitis neonatal ,
E. coli. Scanning E.M.
(9) Pseudomonas aeruginosa adalah essential opportunistic pathogen pada manusia yang dapat menginvasi ke beberapa organ . Sering sebagai penyebab infeksi nosokomial
Koloni Pseudomonas aeruginosa tumbuh pada media plate agar . Kebanyakan strain ganas menghasilkan koloni yang mukoid dan berpigmen hijau seperti gambar di atas.
(10.)Haemophilus influenzae sering sebagai invader sekunder bergandengan dengan virus influenza. Bakteri ini sering menyebabkan meningitis neonatal dan anak-anak.
Haemophilus influenzae. Gram stain.
(11) Bacteroides merupakan bakteri terbanyak di dalam saluran pencernaan bawah, khususnya colon , masuk dalam kelompok bakteri Gram-negative, anaerobic, non-sporeforming Mereka dapat merangsang terjadinya colitis dan kanker usus.
Bacteroides fragilis. Gram stain.
(12) Bifidobacteria are Gram-positive, non-sporeforming, penghasil asam laktat . Adalah bakteri sahabat usus manusia, tetapi kolonisasi berlebihan dari bakteri ini menyebabkan potensial pathogen., Bakteri ini kadang digunakan dalam pembuatan yogurt dan produk probiotik
Bifidobacterium bifidum. Gram stain
(13) Lactobacilli dalam rongga mulut memberi kontribusi pembentukan asam yang merangsang terjadinya caries . Koloni Lactobacillus acidophilus colonizes dalam epithel vagina membantu menjaga pH tetap rendah sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri pathogen.
Lactobacillus species dan sel epitel squaemous vagina
(14) . Clostridium perfringens dapat diisolasi dari faeces. Clostridium difficile dapat mnyebabkan "antibiotic-induced diarrhea" atau pseudomembranous colitis.
Clostridium perfringens. Gram stain.
(15) . Bakteri ini dapat diisolasi dari tinja ( menempati usus 0 -25 persen dari populasi) Bakteri tidak dapat berkolonisasi pada usus. .
Clostridium tetani. Gram stain.
(16) Corynebacteria, banyak ditemukan sebagai flora normal pada kulit dan mukosa hidung, kira-kira 75 persen, 25 persennya lagi bisa ditemukan pada konjungtiva, mulut, faring, saluran pencernaan bagian bawah, uretra anterior dan vagina.adalah flora penghuni kulit yang menetap . Beberapa spesies menyebabkan acne(jerawat).
Corynebacterium diphtheriae, adalah penyebab diphtheria, telah dimasukkan ke dalam anggota flora normal sebelum bakteri ini diketahui dapat menyebarkan racun (toxoid).
Corynebacterium diphtheriae.
Daftar pustaka
- Atlas RM (1995). Principles of microbiology.
- Martinko JM,
- Holt JC, Bergey DH (1994). Bergey's manual of determinative bacteriology, 9th ed.,
- Hugenholtz P, Goebel BM, Pace NR (1998). "Impact of culture-independent studies on the emerging phylogenetic view of bacterial diversity". J Bacteriol 180 (18): 4765–74.
- Funke BR, Tortora GJ, Case CL (2004). Microbiology: an introduction, 8th ed,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar