Identifikasi Basil Gram Negatif
Urea test
Tes urea dapat digunakan dalam identifikasi GNB, terutama mereka yang dari keluarga Enterobacteriaceae.
Prinsip
Jika suatu organisme menghasilkan enzim urease akan mampu merusak urea menjadi amonia dan karbon dioksida.
urea -----urease------ > Amonia + karbon dioksida
Amonia akan meningkatkan pH media menjadi 8,0 atau lebih tinggi. Media mengandung fenol merah sebagai indikator pH. Pada pH 8,0 atau lebih tinggi, indikator menjadi berwarna pink cerah. Jika urea dipecah menjadi amonia dan karbon dioksida perubahan pH akan menyebabkan media berubah menjadi berwarna pink cerah dan tes dinyatakan urease.positif
| |||||||||||||||||
| |||||||||||||||||
|
|
Prosedur
Organisme yang digunakan
Pseudomonas aeruginosa
E.coli
Proteus vulgaris
1. Bekerja dalam kelompok untuk praktikum laboratorium ini.
2. Media urea broth atau urea agar miringdiinokulasi dengan tiga organisme yang tercantum di
atas. Gunakan teknik aseptik ketika inoculating tabung.
3. Inkubasi selama minimal 18 jam pada 35-37 o C.
4. Periksa adanya perubahan warna. Media menjadi berwarna merah muda yang cerah
dianggap tes positif . Perubahan warna lain dianggap negatif. Buang tabung ke wadah yang disediakan.
5. Mencatat semua hasil pada tabel di bawah ini.
Organisme Hasil Uji Urea
Pseudomonas
aeruginosa
E.coli
Proteus vulgaris
Pertanyaan
1. Apa enzim yang dihasilkan oleh organisme yang dapat memecah urea?
2. Apa yang dimaksud dengan indikator yang digunakan dalam media urea?
3. Mengapa media menjadi merah muda ketika tes positif?
Identifikasi Basil Gram Negatif :
Uji TSI
Media TSI (Triple Sugar Iron) agar memberikan informasi fermentasi mengenai glukosa, pemanfaatan gula laktosa dan sukrosa, dan proses pernapasan anaerobik
Proses pernapasan yang menggunakan belerang sebagai penerima elektron terakhir untuk menghasilkan hidrogen sulfida. Informasi ini berguna dalam identifikasi basil. Gram negatif
Prinsip
TSI Agar mengandung tiga gula: glukosa (0,1%), laktosa (1,0%), dan sukrosa (1,0%). Juga mengandung fenol merah untuk menunjukkan perubahan pH dan ferro sulfate untuk mengetahui produksi H 2 S
Fermentasi gula
Fermentasi adalah sebuah proses anaerobik. Ketika gula difermentasi akan dihasilkan asam sebagai endproduct dan kadang-kadang gas. Indikator Merah fenol dalam suasana asam berubah menjadi kuning dan berwarna merah dalam suasana alkali. Warna Kuning pada media menunjukkan adanya produksi asam dari hasil fermentasi gula
Enzim untuk fermentasi glukosa adalah enzim konstitutif dimana glukosa merupakan pilihan pertama dari suatu organisme untuk difermentasi. Asam yang dihasilkan akan mengubah warna media di dalam tabung menjadi kuning. Beberapa organisme juga memproduksi gas dari fermentasi glukosa. Gas ini dapat terjebak dalam media agar dan dapat mendorong/mengangkat ke atas agar-agar di dalam tabung atau gelembung dalam tabung atau menyebabkan retakan sehingga hal ini bisa menyebabkan gas melepaskan diri dan tidak dapat dideteksi. Jika organisme hanya menggunakan glukosa, dengan cepat glukosa yang tersedia dalam tabung dikatabolisme
Untuk bertahan hidup organisme mulai menggunakan protein dalam media sebagai sumber karbon. Langkah pertama adalah pemanfaatan protein deaminasi (membentuk amonia-basa). Deaminasi adalah proses aerobik dan hanya terjadi pada lereng media. Organisme yang hanya dapat memfermentasi glukosa deaminate protein untuk terus bertahan hidup ditunjukkan reaksi pada bagian lereng media yang kembali menjadi berwarna merah disebabkan produksi alkali dari deaminasi protein..
Organisme yang dapat menggunakan baik sukrosa atau laktosa (atau keduanya) akan mulai menfermentasi gula ini setelah glukosa telah dimetabolisme. Diperlukan induksi Enzim untuk memetabolisme gula ini sehingga adanya sukrosa dan laktosa di media yang diperlukan akan mengaktifkan operon. Asam terus akan diproduksi sebagai hasil dari metabolisme laktosa dan / atau sukrosa dan tabung akan tetap berwarna kuning. Adanya kuantitas gula yang cukup dalam
media mendukung organisme memproduksi banyak asam yang bertahan untuk setidaknya 2-3 hari.
Produksi Hidrogen Sulfida (H 2 S)
Respirasi anaerobik tidak memerlukan oksigen karena suatu garam anorganik dapat bertingak sebagai akseptor elektron terakhir bukan oksigen. Sulfur adalah salah satu akseptor elektron anaerobik yang wajib digunakan oleh beberapa Anaerob fakultatif . Sulfur tersedia di lingkungan dan di media di kedua molekul.organik (asam amino) dan anorganik (sulfat) .
Hidrogen sulfida adalah tidak berwarna, zat volatil. Dalam rangka untuk mendeteksi H2S dalam media, fero sulfat digunakan sebagai indikator. H2S + fero sulfat à besi sulfida (presipitat hitam) Produk H2S adalah hasil sebuah proses anaerobik sehingga endapan hitam akan
muncul hanya di dasar (butt) tabung TSI.
Pelaporan Hasil dan Interpretasi
Ada hitam pada dasar (butt)-àH 2 S pos+,
Warna kuning pada agar à asam-(A)
Tidak ada hitam di dasar (butt)à H 2 S neg -,
Warna merah pada agar à alkaline (Alk)
Produksi Gas à G
Penulisan Laporan: Lereng (slant) /dasar (butt)
Interpretasi
A / A :Glukosa dan sukrosa dan / atau laktosa difermentasi
A / AG :Glukosa difermentasi dengan produksi gas, sukrosa dan / atau laktosa juga difermentasi
Alk / A : Hanya Glukosa difermentasi
Alk / AG : Hanya glukosa yang difermentasi dengan menghasilkan gas
H 2 S + : Dihasilkan Hidrogen sulfida
H 2 S -- : Hidrogen sulfida negatif
Alk/Alk : Tidak ada gula yang difermentasi
Alk / H 2 S: Laktosa dan sukrosa tidak difermentasi, H2S diproduksi dalam jumlah sangat banyak
menyebabkan dasar media (butt) tertutup warna hitam
A / H2S : Laktosa dan / atau sukrosa difermentasi , H2S diproduksi dalam jumlah sangat banyak
menyebabkan dasar media (butt) tertutup warna hitam
| |||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||
|
| |
| |||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||
|
|
| ||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||
|
|
Prosedur
Organisme yang digunakan
Pseudomonas aeruginosa
E.coli
Proteus vulgaris
1. Siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan latihan ini
2. Label sebuah TSI agar miring dengan salah satu organisme yang akan diuji.
3. Semua tes dalam media ini bergantung pada kondisi anaerobik. Jadi organisme haruslah dimasukkan ke dalam media, bukan pada permukaan. Menggunakan jarum inoculating steril , sentuh organisme yang akan diuji dan tusukkan ke dalam media TSI sampai menembus ke bagian bawah tabung. Ketika mengeluarkan jarum, streakkan pada lereng TSI
4. Inkubasi semua tabung selama sekurangnya 18 jam 35-37 o C.
5. Setelah inkubasi periksa tabung untuk melihat perubahan warna. Catat semua hasil pada
tabel di bawah ini.
6. Ketika selesai memeriksa tabung, buang di tempat yang disediakan.
Hasil Pemeriksaan
Organisme Fermentasi Produksi H 2 S
Pseudomonas aeruginosa
E.coli
Proteus vulgaris
Review Pertanyaan
Mengapa media ditusukkan ketika inoculating itu?
Mengapa slant berubah menjadi merah jika hanya glukosa difermentasi?
Yang mana organisme penghasil gas? Bagaimana kau bisa tahu?
Yang mana organisme penghasil H 2 S? Bagaimana kau bisa tahu?
Apa interpretasi hasil untuk Pseudomonas aeruginosa?
Apa interpretasi hasil untuk E. coli?
Apa interpretasi hasil untuk Proteus vulgaris?
Apakah hasil fermentasi TSI sesuai dengan hasil oksidase?
Identifikasi Basil Gram Negatif
Uji Motilitas
Procaryotic sel (bakteri) memiliki untai tunggal protein untuk flagela. Flagela adalah satu-satunya organel dalam sel procaryotic untuk motilitas Pergerakan pada bakteri menunjukkan bahwa organisme memiliki flagella. Sel Eucaryotic dapat bergerak dengan menggunakan flagela, silia, atau pseudopods.
Prinsip
Flagela bakteri mungkin tercat dengan menggunakan pewarnaan khusus untuk flagellar
Prosedur ini agak membosankan. Cara Alternatif untuk menunjukkan bakteri yang mempunyai flagela adalah dengan menunjukkan kemampuan mereka untuk bergerak. Satu-satunya organel untuk motilitas pada bakteri adalah flagela, pergerakan menunjukkan adanya flagela. Media yang berisi konsentrasi agar setengah dari biasanya sehingga menjadi semi - padat. Konsistensi agar demikian tidak bisa dimiringkan karena terlalu lembek, namun memiliki keuntungan bisa digunakan untuk menunjukkan pergerakan bakteri dimana bakteri yang mempunyai flagella akan berenang dan bergerak menyebar dari pusat inokulasi. . Sel akan didistribusikan sepanjang rute migrasi dan akan menyebabkan media menjadi keruh sehingga jejakpergerakan akan terlihat. Jika garam tetrazolium (triphenyltetrazolium klorida atau TTC) ditambahkan ke medium ini, pertumbuhan bakteri di media akan jauh lebih mudah untuk dilihat. TTC adalah tidak berwarna dan larut dalam bentuk teroksidasi, namun menjadi tidak larut dan berubah menjadi merah pada saat ter-reduksi. Setiap proses metabolisme melibatkan oksidasi molekul untuk menghasilkan energi, pewarna TTC akan berkurang (direduksi) seiring dengan pertumbuhan mikroba dan aktivitas mikroba lain, seperti motility. Ketika TTC ditambahkan ke dalam media, jejak kabut yang ditinggalkan oleh bakteri yang bergerak terlihat seperti kabut dan berwarna. Media agar Semi-padat merupakan teknik yang paling umum untuk uji motilitas di laboratorium mikrobiologi klinik.
Motilitas juga dapat dibuktikan dengan menggunakan metode tetes gantung. Setetes suspensi yang mengandung bakteri dibiarkan tergantung pada sebuah penutup (cover-slip) dan diletakkan diatas obyek glass cekung. Slide kemudian diperiksa untuk melihat apakah pergerakan langsung dari organisme. Dianggap bergerak/motil, jika sel bakteri berpindah sepanjang jarak 2-3 kali panjang sel. Jangan dikelirukan dengan gerakan Brownian, karena sel bakteri yang tidak mempunyai flagella atau non motil dapat melakukan gerakan ini sehingga berpindah tempat. Hal ini disebabkan adanya ledakan molekuler dari sel dan bukan karena adanya flagela.
| ||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||
|
|
Prosedur
Organisme yang digunakan
E.coli
Klebsiella pneumoniae
Enterobacter cloacae
1. Siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan latihan ini.
2. Siapkan tabung berisi media semi-padat. Gunakan jarum steril untuk inokulasi dengan cara
menusuk ke dalam media semi solid hingga setengah bagian.
3. Inkubasi selama minimal 18 jam pada 35 o C.
4. Setelah inkubasi, periksa garis penusukan. Jika terlihat garis tajam berarti organisme tidak bergerak (non motil) . Jika garis itu kabur, menunjukkan pertumbuhan berkabut atau tidak jelas di sekitarnya , maka berarti dengan cara apapun organisme itu mampu bergerak menjauh dari garis penusukan atau berpindah tempat. .
5. Catat semua hasil dalam tabel di bawah ini. Buang semua tabung di tempat yang disediakan.
6. OPTIONAL: Jika memungkinkan, amati juga pergerakan dengan metode teknik tetes gantung
Organisme Hasil
E.coli
Klebsiella pneumoniae
Enterobacter cloacae
Review Pertanyaan
Apa gerakan Brownian? Apakah juga dikatakan motil?
Apa nama organel yang dimiliki bakteri untuk melakukan motilitas ?
Sebut tiga metode yang dapat digunakan untuk menunjukkan flagella pada bakteri.
Identifikasi Basil Gram Negatif
Uji IMViC
IMViC adalah singkatan untuk memudahkan dalam mengingat empat tes biokimia yang digunakan: Indole, Metil merah, Voges-Proskauer, dan Citrate. Keempat tes tersebut membantu dalam memisahkan anggota keluarga Enterobacteriaceae menjadi dua kelompok utama yaitu kelompok E. coli- dan Enterobacter, serta kelompok Klebsiella.
Indole
Prinsip
Organisme yang memiliki enzim tryptophanase dapat menghancurkan asam amino triptofan menjadi gugusan indol . Ketika indole bereaksi dengan para-dimetil - aminobenzaldehye (Kovac's reagen) akan menghasilkan kompleks yang berwarna merah muda Triptofan adalah yang paling banyak dalam media. Pertumbuhan pada agar darah atau coklat agar dapat menghasilkan efek terbaik.
| ||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||
|
|
Merah metil
Prinsip
Beberapa organisme menghasilkan asam dari metabolisme glukosa dalam jumlah yang cukup untuk menghasilkan pH 4,4 dalam media. Asam ini tidak dimetabolisme lebih lanjut dan dikatakan sebagai asam stabil . Pada pH 4,4 atau kurang pH indikator metil red berwarna merah ceri.
| |||||||||||||||||
| |||||||||||||||||
|
|
Voges-Proskauer
Prinsip
Beberapa organisme awalnya menghasilkan asam dari metabolisme glukosa, tetapi lebih lanjut akan dimetabolisme menjadi asam netral sebagai produk akhir, seperti acetoin, dan 2,3-butanediol. Awalnya mungkin penurunan pH menjadi 4,4 tapi produk akhir menyebabkan meningkatnya pH dan uji metil red menjadi negatif. Acetoin dan 2,3-butanediol di bawah kondisi alkali akan bereaksi dengan alfa-naphthol (1-naphthol) untuk menghasilkan warna merah mahoni.
| |||||||||||||||||
| |||||||||||||||||
|
|
Sitrat
Prinsip
Sitrat mengandung karbon. Jika suatu organisme dapat menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon maka sitrat dalam media akan dimetabolisme. Bromthymol biru adalah indikator yang dimasukkan ke dalam media . Dalam kondisi basa indikator ini berubah dari hijau ke biru. Metabolisme media sitrat menghasilkan basa ion bikarbonat yang menyebabkan pH media meningkat di atas 7.4.
| |||||||||||||||||
| |||||||||||||||||
|
|
Prosedur
Organisme yang digunakan
E.coli
Klebsiella pneumoniae
Enterobacter cloacae
1. Siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan latihan ini.
2. Teteskan 2 – 3 tetes reagen Kovac’s pada biakan triptofan yang telah diinkubasi 18 24 jam pada
35 C, kocok dan amati adanya cincin indol (lapisan permukaan berwarna merah , tes positip)
Bila tidak ada lapisan gunakan kartu tes indola DrySlide indola, Dengan menggunakan loop
steril transfer sel dari sebuah plate agar atau slant ke area tes pada kartu. Perhatikan
terbentuknya warna merah muda dalam waktu 30 detik. Catat hasil Anda dalam lembar kerja.
Buang kartu tes di wadah. Biohazard
3. Dengan menggunakan teknik aseptik inolulasikan organisme dalam jumlah cukup banyak ke
dalam tabung kaldu glukosa phosphat MR-VP. Inkubasi selama setidaknya 24 jam 35 o C.
Setelah inkubasi, amati kekeruhan MRVP. Jika kekeruhan tidak terlihat, hasil tes tidak dapat
diandalkan. Mungkin tabung perlu diinkubasi kembali sampai pertumbuhan jelas. Dengan
menggunakan pipet steril, ambil biakan kaldu keruh (pertumbuhan positip) masukkan 3 tetes ke
dalam tabung steril untuk uji. Metil Red , kemudian tambahkan 1-2 tetes reagen merah metil
Amati segera adanya warna merah ceri yang menunjukkan tes positif. Warna Oranye atau
kuning dianggap negatif. Catat hasil Anda dalam tabel yang disediakan
Uji Voges-Proskauer : Pada biakan glukosa phosphat yang tersisa tambahkan 2 tetes alfa –
naphthol dan 1 tetes kalium hidroksida (KOH). Perhatikan adanya warna merah mahoni (Tes
VP Positif). Terbentuknya warna membutuhkan waktu 20 menit atau lebih. Sangatlah berhati-
hati dengan KOH. kaustik ini karena dapat menyebabkan luka bakar jika terkena kulit Anda.
. Catat hasil Anda dalam tabel yang disediakan
Buang MRVP dan semua tabung dalam wadah yang disediakan.
4. Inokulasi organisme secara aseptik pada bagian lereng media sitrat agar slant. dan inkubasi
selama sedikitnya 24 jam di 35 o C. Amati citrate, lihat adanya perubahan dari hijau ke biru.
Biru dianggap positif untuk tes ini. Catat hasil Anda dalam tabel yang disediakan
Buang semua rabung di tempat yang telah disediakan.
Organisme Indole Merah metil Voges - Proskauer Sitrat
E.coli
Enterobacter cloacae
Klebsiella pneumoniae
Review Pertanyaan
Apa pola IMViC untuk kelompok E. coli ?
Apa pola IMViC untuk kelompok Enterobacter dan kelompok Klebsiella ?
Apa perbedaan antara reagen dan indikator?
Lengkapi tabel berikut.
Substrat Tes Hasil Positif
Indole Metil Merah Voges - Proskauer Sitrat
Reagen
Indikator
Apakah mungkin suatu organisme memberikan hasil posirif untuk uji Metil merah dan Voges-Proskauer ? Jelaskan jawaban Anda.
Apa yang akan terjadi jika tes MRVP dibaca terlalu cepat?
Uji Kepekaan Metode Difusi Disc
Ketika sebuah cakram kertas filter yang mengandung antibiotika ditempatkan pada agar, obat akan berdifusi dari disk ke dalam media agar. Difusi ini akan menempatkan obat dalam agar hanya di sekitar disk. Sifat Kelarutan kimia dan ukuran molekul akan menentukan ukuran bidang infiltrasi obat di sekitar disc. Jika suatu organisme diinokulasikan pada agar, maka tidak akan terjadi pertumbuhan di daerah sekitar cakram bila rentan.peka/sensitive terhadap obat. Daerah dimana tidak ada pertumbuhan sekitar cakram/disc dikenal sebagai "zona inhibisi".
Prinsip
Antiseptik, desinfektan dan antibiotik digunakan dalam cara yang berbeda untuk
menghambat pertumbuhan mikroba. Antiseptik yang digunakan pada jaringan hidup untuk membunuh Patogen, sedangkan Disinfektan yang mempunyai fungsi serupa dengan antiseptik digunakan pada benda mati.
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh organisme hidup, seperti Penicillium atau Basil, yang mana mampu membunuh atau menghambat pertumbuhan organisme lain, terutama bakteri.
Banyak antibiotik secara kimiawi telah diubah untuk mengurangi toksisitas, meningkatkan daya larut, atau memberi mereka beberapa karakteristik lain yang diinginkan karena dalam bentuk alami antibiotik terdapat beberapa kekurangan. Bahan lain telah dikembangkan dari tanaman atau pewarna dan digunakan seperti antibiotik. Istilah yang lebih baik untuk zat-zat ini adalah antimikroba, tetapi istilah antibiotik secara luas digunakan untuk menyebut semua jenis kemoterapi antimikroba.
Banyak kondisi yang dapat mempengaruhi uji kepekaan metode difusi. Saat melakukan tes ini hal-hal tertentu harus tetap konstan dan hanya ukuran zona inhibisi yang boleh variabel. Kondisi yang harus terus-menerus dipertahankan konstan/standard untuk tes adalah konsentrasi agar-agar yang digunakan, jumlah organisme yang digunakan, konsentrasi kimia/obat yang digunakan, dan kondisi inkubasi (waktu, suhu, dan suasana).
Jumlah organisme yang digunakan harus standar sesuai dengan standar kekeruhan McFarland 0,5. atau kekeruhan dapat ditentukan dengan menggunakan spektrofotometer (optik kepadatan 1,0 pada 600 nm).
Untuk menguji kerentanan antibiotik konsentrasi antibiotik telah ditetapkan dan tersedia secara komersial. Setiap metode pengujian telah ditentukan media yang akan digunakan dan inkubasi adalah 35-37 o C dalam udara ambien untuk 18-24 jam.
Metode untuk menguji kerentanan antibiotik Difusi cakram adalah Metode Kirby - Bauer. Media Agar yang digunakan adalah Meuller-Hinton agar yang telah diuji secara ketat untuk komposisi dan pH. Lebih lanjut ketebalan media agar dalam plate adalah faktor yang harus diperhatikan dalam metode difusi disk. Metode ini telah didokumentasikan dengan baik dan standar zona inhibisi telah ditentukan untuk nilai rentan/peka/sensitive dan tahan/resisten. Telah ditentukan juga zona antara (intermediate) yang menunjukkan bahwa terjadi inhibisi, meskipun dalam menggunakan antimikroba ini untuk membasmi organisme dalam tubuh (in vivo). mungkin tidak memadai
Metode standar untuk pengujian antiseptik dan desinfektan lebih ketat dan lebih sulit untuk mahasiswa dalam praktek laboratorium . Ada dua metode tes yang digunakan secara umum :
- Tes Koefisien Fenol (perbandingan efek kimia dan fenol pada beberapa organisme)
- Test Penggunaan Pengenceran (menguji kimia/obat di bawah kondisi yang sebenarnya digunakan). Uji difusi disk dapat digunakan untuk Test perkiraan penggunaan pengenceran Uji Kimia dalam metode ini menggunakan kertas filter disc jenuh. Disc ini kemudian digunakan untuk memperkenalkan bahan kimia untuk pengujian kerentanan pada media agar. Zona ukuran yang sebenarnya belum standar seperti dalam Metode Kirby-Bauer, tapi ukuran perbandingan zona kimia yang sama antara organisme akan memberikan perkiraan efektivitas kimia.
Prosedur
Uji Kerentanan Antimicrobial metode Kirby-Bauer
Organisme yang akan diuji:
Staphylococcus aureus
E.coli
Prosedur
1. Siswa akan bekerja secara independen di laboratorium
2. Menyiapkan biakan salah satu organisme yang akan diuji pada media agar plate
3. Menggunakan loop steril, membuat suspensi dari sebuah koloni yang tumbuh dalam larutan
salin steril
Campur secara menyeluruh, pastikan bahwa tidak ada bahan padat dari koloni yang masih
terlihat.
4. Ulangi prosedur ini sampai kekeruhan dari larutan garam cocok dengan standar yang tersedia di
kelas Anda.
5. Celupkan lidi kapas steril ke dalam kaldu biakan organisme. Tekan lembut lidi kapas pada
bagian dalam tabung untuk menghilangkan kelebihan cairan. Usapkan ke permukaan media
Mueller-Hinton agar plate atau nutrien Agar plate. Untuk mendapatkan pertumbuhan yang
rapat. lakukan pengusapan dalam satu arah, mulai mengusap menuju sudut kanan, kemudian
secara diagonal, akhiri dengan mengusap seluruh tepi melingkar media agar
6. Biarkan plate selama sekitar 5 menit. supaya cairan meresap.
7. Antibiotik disk dapat ditempatkan pada permukaan agar menggunakan disck dispenser yang
membagi-bagikan multi-disk secara bersamaan pada jarak yang tepat terpisah, atau ambil tiap
disk menggunakan pinset/forsep yang telah disterilkan dengan api dan tempatkan di
permukaan agar.
a. Metode Dispenser
1. Siapkan dispenser berisi disk antibiotik yang sesuai untuk organisme yang Anda gunakan.
2. Tempatkan dispenser di atas permukaan media dan gunakan tuas untuk mengeluarkan disk.
3. Gunakan forseps steril atau ose, dengan lembut tekan disk ke permukaan agar-agar, berhati-
hatilah untuk tidak menekan mereka masuk ke dalam agar-agar.
b. Metode Dispensing individu disk:
1. Siapkan 6 macam single disk yang sesuai .
2. Menggunakan tuas, keluarkan disk dan tempatkan terpisah pada jarak yang sama pada
permukaan agar.
3. Gunakan forseps atau loop steril untuk menekan disk dengan lembut ke permukaan agar.
4. 6 disk juga dapat secara individual ditempatkan ke permukaan agar menggunakan forsep steril.
8. Tutup plate dan inkubasi selama 24 jam pada 37 ° C.
9. Gunakan penggaris metrik untuk mengukur diameter zona inhibisi (jika ada) pada setiap
antibiotik yang digunakan.
10.Bandingkan pengukuran yang diperoleh dari masing-masing antibiotik dengan tabel standar
untuk menentukan apakah spesies bakteri yang diuji adalah resisten atau sensitif terhadap
antibiotik.
11. Gunakan data yang Anda kumpulkan untuk mengisi tabel di bawah. Buang plate dalam
wadah Biohazard.
Antibiotik Staph. aureus E.coli
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Zona Diameter (mm) Interpretasi Chart
Antibiotik Resistant Intermediate Sensitif
Tetracycline = 14 15-18 = 19
Ciprofloxacin = 15 16-20 = 21
Enoxacin = 14 15-17 = 18
Erythromycin = 13 14-22 = 23
Penisilin
Staphylococci = 28 = 29
Oxacillin
Staphylococci = 10 11-12 = 13
Tobramisin = 12 13-14 = 15
Ceftriaxone = 13 14-20 = 21
Kanamycin = 13 14-17 = 18
Klindamisin = 14 15-20 = 21
Piperacillin
Gram negatif = 17 18-20 = 21
Ampicillin
Gram negatif enterics = 28 = 29
Staphylococci = 13 14-16 = 17
Tes Kepekaan Antiseptik / Disinfektan
Organisme yang digunakan
Staphylococcus aureus
E.coli
Bacillus cereus
Pseudomonas aeruginosa
1. Siswa bekerja secara individu di laboratorium .
2. Siapkan satu dari organisme yang akan diuji, 5 media nutrien agar plate, dan Lidi kapas steril.
3. Celupkan lidi kapas ke dalam kaldu berisi biakan organisme. Tekan lembut kapas pada bagian
dalam tabung untuk menghilangkan kelebihan cairan. Usapkan / streak ke permukaan nutrien
agar plate. Supaya dapat menghasilkan pertumbuhan yang rapat, usap dalam satu arah.
Pertama usap menuju sudut kanan media, lalu usapkan secara diagonal, terakhir usapkan
melingkari tepi media. Ulangi prosedur terhadap plate yang lain..
4. Tempatkan disc yang telah direndam dalam antiseptik atau desinfektan di tengah masing-masing
plate. Pastikan memberi label plate dengan organisme dan zat kimia yang digunakan.
5. Inkubasi plate dalam posisi terbalik
6. Mengukur diameter zona inhibisi untuk setiap bahan kimia. Isikan hasil pengukuran pada tabel
yang tersedia.
7. Membuang piring dalam wadah Biohazard.
Kimia Staph. aureus E.coli Basil cereus Ps. aeruginosa
1.
2.
3.
4
5.
Review Pertanyaan
Kondisi apa yang harus dipertahankan terus-menerus ketika melakukan prosedur difusi disk?
Definisikan :
Antiseptik
Disinfektan
Antibiotik
Zona inhibisi
Menurut hasil Anda, yang merupakan bahan kimia yang paling efektif?Apa dasar kesimpulanmu?
Apa tes standar yang digunakan untuk menentukan efektivitas antiseptik dan disinfektan?
Apa yang dimaksud dengan metode standar yang digunakan untuk menguji kerentanan antimikroba?
Pedoman Identifikasi Organisme Yang Tidak Diketahui
Organisme yang tidak diketahui akan tumbuh pada media yang mengandung 5% darah domba atau Nutrient agar. Inokulasi spesimen yang mengandung organisme ke permukaan media agar plate dengan cara streak untuk mendapatkan koloni terpisah/terisolasi. Setiap plate mewakili biakan murni. Setiap mahasiswa bertanggung jawab untuk melakukan pekerjaan mereka sendiri, tetapi boleh meminta siswa lain untuk pendapat, nasihat, atau petunjuk tentang apa yang harus dilakukan.
Instruktu Lab dapat memberikan bantuan pada semua kecuali dua yang terakhir.
Siswa diperbolehkan untuk merujuk ke catatan kelas, teks, dan sumber informasi lain.
Formulir Laporan Identifikasi Organisme yang Tidak Diketahui akan disediakan untuk masing-masing siswa. Formulir ini harus diisi dengan rapi dan ditulis menggunakan tinta biru atau hitam. Ejaan harus benar dan semua notasi test harus sesuai. Laporan ini harus diperlakukan seolah-olah adalah bagian dari bagan pasien. Tidak diperbolehkan Menghapus, men-typex, dan menghilangkan semua informasi yang dicatat pada formulir. Setiap terjadi kesalahan mahasiswa harus membuat satu catatan mulai jenis kesalahan , tanggal, dan melaporkan hasil kesalahan yang sudah dikoreksi.
Langkah-langkah Untuk mengidentifikasi Organisme yang tidak diketahui
• Pewarnaan Gram
• Morfologi Koloni
• Pengujian Biokimia
Tes biokimia hanya diperlukan untuk identifikasi organisme yang tepat. Tes yang tidak perlu akan menghasilkan pengurangan poin. Tes harus dipesan ke instruktur laboratorium dengan menggunakan formulir yang disediakan.. Formulir ini juga harus diisi lengkap. Form pemesanan digunakan terpisah untuk uji yang akan dilakukan. Boleh menggunakan lebih dari satu form pemesanan . Kegagalan akan menghasilkan kehilangan poin dari nilai akhir.
Pewarnaan Gram adalah titik awal pengujian yang akan memberikan siswa suatu ide umum mengenai identitas organisme yang tidak diketahui.Hanya tes yang berguna untuk identifikasi organisme yang dicurigailah yang harus dilakukan.
Hasil tes harus dilaporkan secara tepat. Kegagalan untuk melakukan hal ini dapat mengakibatkan seorang Siswa kehilangan poin dari nilai akhir. Kebanyakan hasilnya dapat dilaporkan dengan Pos+ atau Neg-.
Suatu penjelasan rinci tentang hasil ini tidak diperlukan. Identitas organisme yang dicari harus ditulis dengan benar. Huruf awal nama Genus harus ditulis dengan huruf besar sedangkan nama spesies ditulis dengan huruf kecil. Jika terbiasa menulis dengan huruf besar semua, pastikan untuk membedakan huruf pertama dari nama genus harus lebih besar daripada yang lain. Kesalahan dalam menuliskannya akan menyebabkan hilangnya poin.
Di bawah ini adalah contoh formulir permintaan pengujian.
Harus diisi dengan sebenar-benarnya dan sesuai dengan tes yang dilakukan. Formulir ini akan disimpan oleh Instruktur Laboratorium dan disatukan dengan Formulir Laporan Identifikasi terhadap Organisme yang Tidak Dikenal Hal ini untuk dipertimbangkan dalam penilaian.
شركة تسليك مجارى بالرياض
BalasHapuslevel تسليك المجاري بالرياض
افضل شركة تنظيف بالرياض
تنظيف شقق بالرياض
شركة تنظيف منازل بالرياض
شركة غسيل خزنات بالرياض
افضل شركة مكافحة حشرات بالرياض
رش مبيدات بالرياض
شركة تخزين عفش بالرياض
شركة تنظيف مجالس بالرياض
تنظيف فلل بالرياض
ابى شركة تنظيف بالرياض